A. Pengertian
Lingkungan
Istilah lingkungan
berasal dari kata "Environment", yang memiliki makna "The physical, chemical, and biotic condition
surrounding an organism." Berdasarkan istilah tersebut, ling-kungan secara umum dapat
diartikan sebagai segala
sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di
luar individu merupakan sistem yang kompleks,
sehingga dapat memengaruhi satu sama
lain. Kondisi yang saling memengaruhi ini membuat lingkungan selalu dinamis dan
dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi. Selain itu, komponen lingkungan itu dapat saling memengaruhi
dengan kuat. Ada
saatnya kualitas lingkungan berubah menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk berubah menjadi buruk.
Perubahan itu dapat disebabkan oleh makhluk
hidup dalam satu lingkungan tersebut.
B. Hal-hal yang Ditemukan dalam Suatu Lingkungan
Di sekolah,
kamu menghabiskan waktu dalam ruangan kelas untuk berinteraksi dengan teman dan guru. Setelah kegiatan
sekolah selesai, mungkin kamu pergi ke lapangan olahraga, ke toko buku, atau berjalan menuju tempat
bermain. Setiap hari,
kamu menuju ke tempat yang berbeda di sekitarmu. Pernahkah kamu mencatat tempat yang kamu kunjungi?
Apakah kamu juga mempelajari interaksimu dengan lingkungan yang kamu kunjungi?
Setiap
makhluk hidup memerlukan lingkungan tertentu
sebagai tempat hidupnya. Tahukah
kamu, tempat hidup dinamakan habitat. Dalam suatu habitat, terdapat berbagai jenis makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup (abiotik).
Tempat yang
kamu kunjungi merupakan suatu habitat bagi suatu makhluk hidup. Pada tempat tersebut akan terjadi interaksi antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup.
C. Ekosistem
Ekosistem
adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik
(hidup) dan juga komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu
ekosistem ini, kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja
hubungan heewan dengan air. Interaksi
antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan
keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing,
dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem
ini akan terus terjaga. Ilmu yang
mempelajari ekosistem disebut ekologi.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru
muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar
terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat
mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antarmakhluk hidup dan
dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
D. Komponen dalam Ekosistem
Berdasarkan fungsi
dan aspek penyusunannya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua komponen, yaitu :
1. Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia,
hewan, tumbuhan, dan
jasad renik.
2. Komponen abiotik, terdiri atas benda-benda
tidak hidup di antaranya air, tanah, udara,
dan cahaya.
E. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
- Individu merupakan satu makhluk hidup, contohnya seekor burung.
- Populasi merupakan sekumpulan makhluk hidup yang menetap disuatu tempat dalam jangka waktu tertentu dan mampu berkembangbiak, contohnya sekumpulan semut.
- Komunitas merupakan kumpulan dari populasi yang menempati daerah yang sama dalam waktu jangka waktu yang panjang. Contohnya komunitas padang rumput.
- Ekosistem merupakan kumpulan dari komunitas yang melibatkan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Contohnya ekosistem darat.
5.
Biosfer
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap
makhluk hidup menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau
tempat yang cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita
sering membedakan istilah habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan
bakteri, yaitu disebut substrat.
C. Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola
Jika kamu mengamati bagian kecil ekosistem seperti
pada kegiatan sebelumnya, atau seluruh ekosistem yang luas seperti lautan, kamu dapat mengetahui
hubungan keterkaitan di antara organismee
yang terdapat dalam ekosistem
tersebut. Setiap organismee tersebut
tidak dapat hidup sendiri dan selalu
bergantung pada organismee yang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola interaksi. Terjadi interaksi antara
komponen biotik dengan komponen
abiotik, dan terjadi interaksi antar sesama
komponen biotik.
1.
Interaksi Antara Makhluk
Hidup dengan Makhluk Hidup yang Lain.
Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat
terjadi melalui rangkaian
peristiwa makan dan dimakan. Seperti rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan
piramida makanan.
a.
Rantai Makanan
Rantai makanan adalah
peristiwa makan dan memakan dengan urutan tertentu.
Perhatikan tampilan
Video Berikut:
b.
Jaring-jaring Makanan
Jaring-jaring makanan
adalah kumpulan dari beberapa rantai makanan yang saling berhubungan
c.
Piramida Makanan
Piramida makanan adalah sebuah piramida yang menggambarkan suatu
perbandingan komposisi antara jumlah biomassa dan jumlah energi dari produsen
sampai dengan konsumen puncak (konsumen tingkat akhir) di dalam suatu ekosistem.
2. Interaksi Antara Makhluk Hidup dalam Hidup Bersama
Interaksi
antara makhluk hidup dalam hidup bersama dapat dilakukan melalui simbiosis. Simbiosis merupakan bentuk hidup bersama
antara dua individu yang berbeda jenis. Ada tiga (3) macam simbiosis, yaitu :
a. Simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme merupakan suatu hubungan dua jenis individu yang saling memberikan keuntungan satu
sama lain.
Contoh simbiosis mutualisme adalah antara
jamur dan akar pohon pinus. Jamur mendapatkan makanan dari pohon pinus, sedangkan pohon pinus mendapatkan garam mineral dan air lebih
banyak jika bersimbiosis dengan jamur.
b. Simbiosis komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu
pihak, tetapi pihak lain tidak mendapatkan kerugian.
Contoh simbiosis komensalisme adalah antara tanaman anggrek dengan pohon mangga. Tanaman anggrek mendapatkan
keuntungan berupa tempat hidup, sedangkan pohon mangga tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian dari keberadaan tanaman anggrek
tersebut.
c. Simbiosis parasitisme.
Simbiosis
parasitisme merupakan
hubungan dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak
dan kerugian pada pihak
yang lain.
Contoh simbiosis parasitisme adalah antara
kutu rambut dan manusia. Kutu rambut memperoleh keuntungan dari manusia berupa darah yang diisap
sebagai makanannya
sedangkan manusia akan merasakan gatal pada kulit dikepalanya.
3. Peran Organisme Berdasarkan
Kemampuan Menyusun Makanan
Berdasarkan
kemampuan menyusun makanan, peran organismee dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Autotrof
Autotrof adalah jenis organismee yang dapat menghasilkan atau
menyusun makanannya sendiri contohnya tumbuhan.
b.
Heterotrof.
Heterotrof adalah jenis organismee
yang tidak dapat menghasilkan atau menyusun makanannya sendiri.
Organisme heterotrof dibagi lagi menjadi 3 (tiga), yaitu herbivora, karnivora, omnivora
·
Herbivora adalah organisme pemakan
tumbuhan
·
Karnivora adalah organisme pemakan daging
5 komentar
komentarthank you very much for the info :)
ReplyThanks
ReplyThank you very much for this info
ReplyGomawo:)
ReplyMakasiii bgt wat infonya
Reply