A. Pengertian Darah
Darah merupakan
cairan jaringan tubuh. Darah
manusia bewarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah
tua apabila kekurangan oksigen. Volume
darah dalam tubuh sekitar 8% dari berat badan.
B. Fungsi Darah
Fungsi darah adalah sebagai berikut:
1. Sebagai alat pengangkut
2. Sebagai alat pertahanan tubuh
3. Melakukan pembekuan
sehingga membantu proses penyembuhan luka.
4. Mengatur suhu tubuh
5. Mengatur keseimbangan cairan antara darah dengan cairah
jaringan
6. Mengatur keseimbangan asam-basa (pH) darah
C. Komponen Darah
Darah terdiri atas dua komponen utama yaitu
1.
Plasma Darah
a. Komposisi palsma darah adalah 55% dari darah di dalam
tubuh.
b. Plasma darah merupakan bagian yang cair.
c. Kandungan plasma darah antara lain :
1) air
2) Gas oksigen, nitrogen dan karbondioksida
3) Protein seperti fibrinogen, albumin dan globulin
4) Enzim, Serum (Antibodi), Hormon, Urea, Asam urat
5) Sari makanan dan mineral, seperti : glukosa, gliserin, asam lemak, asam amino dan kolesterol.
d. Fungsi plasma darah antara
lain:
1) Mengangkut sari
makanan ke sel tubuh
2) Mengangkut hormon
ke sel target
3)
Mengangkut
zat sisa seperti : urea
dibawa ke ginjal, CO2
dibawa ke paru-paru
4)
Membantu
proses pembekuan darah karena mengandung fibrinogen.
2.
Sel-sel Darah
a.
Komposisi
sel darah adalah 45% dari darah di dalam tubuh.
b.
Sel
darah merupakan bagian yang padat dari darah atau biasa dikenal dengan butir
darah.
c.
Sel-sel
darah terdiri dari 3 macam yaitu : sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
dan keping-keping darah (trombosit).
D. Macam-macam Sel Darah
1. Sel Darah Merah (eritrosit)
a.
Ciri-ciri sel darah merah, antara lain:
1)
Berwarna merah karena mengandung
haemoglobin (Hb)
2)
Mengandung
zat besi (Fe)
3)
Bentuk
bikonkaf, pipih dan cekung di bagian tengah
4)
Tidak
memiliki inti sel
5)
Tiap
1 mm3 mengandung 5.000.000 eritrosit
6)
Dibuat di sumsum merah tulang pipih
7)
Umur
120 hari dan jika rusak akan dirombak di hati atau limpa
b.
Fungsi Sel darah merah adalah mengangkut
oksigen (O2) ke seluruh sel-sel tubuh dan mengangkut sedikit
karbondioksida (CO2) dari sel-sel tubuh ke paru-paru.
Sel Darah Merah
2. Sel Darah
Putih (leukosit)
a.
Ciri-ciri sel darah merah, antara lain:
1)
Tidak berwarna dan memiliki inti sel
2)
Bentuk tidak tetap dan dapat bergerak seperti amoeba
(amoeboid)
3)
Mampu menembus dinding
pembuluh darah (diapedesis)
4)
Menekan dan memakan kuman penyakit (fagositosis)
5)
Tiap 1 mm3 mengandung 5.000 – 10.000 leukosit
6)
Dibuat di sumsum merah dan limpa
7)
Umur 12-13 hari
b. Fungsi sel darah putih adalah melindungi
tubuh dari infeksi kuman dan menghasilkan
zat antibody
c. Macam-macam sel darah putih, yaitu:
1) Granulosit, yaitu sel darah putih yang nukleusnya terdiri
atas beberapa lobus dan sitoplasmanya mengandung granulosit. Terdiri
atas:
· Netrofil:
nucleus terdiri atas 3-5 lobus, sitoplasma mengandung granula yang halus,
ukuran 9-12 mikron.
· Eosonofil:
nucleus 2 lobus, sitoplasma mengandung granula yang besar dan kasar, ukuran
antara 9-12 mikron.
· Basofil:
nucleus relatif besar, tetapi batas-batas lobusnya tidak jelas dan ukuran
rata-rata 10 mikron.
2) Agranulosit,
sel darah putih yang tidak mengandung granula di sitoplasmanya, dapat
diperbanyak dengan jalan mitosis dan mempunyai kemampuan untuk bergerak seperti
amuba dan dapat menembus dinding kapiler (diapedesis). Terdiri atas:
· Limfosit:
nucleus besar dan hampir menempati sebagian besar dari sel, ukuran antara 8-12
mikron.
· Monosit: nucleus besar dan berbentuk seperti sepatu kuda,
ukuran antara 12-15 mikron.
3. Keping-keping
Darah (trombosit)
a.
Ciri-ciri keping-keping darah, antara lain:
1)
Bentuk
tidak teratur
2)
Tidak Punya Inti Sel
3)
Tiap 1 mm3 darah mengandung 200.000-250.000 trombosit
4)
Dibuat di sumsum merah
tulang pipa.
b.
Fungsi keping-keping darah adalah membantu proses
pembekuan darah
Proses
Pembekuan Darah
E. Alat-alat/Organ-organ Peredaran Darah
Alat peredaran darah pada manusia terdiri dari jantung dan
pembuluh darah.
1.
Jantung
a. Struktur
jantung:
1) Selaput
jantung, terdiri atas:
a) Perikardium parietal (bagian luar)
b) Perikardium visceral (bagian dalam)
2) Dinding
jantung, terdiri atas
a) Epikardium (lapisan terluar)
b) Miokardium (otot jantung)
c) Endokardium (lapisan dalam yang melapisi ruang jantung)
1) Katup pada jantung manusia yaitu,
a) Katup berdaun/berkelopak dua (valvula bikuspidalis), katup yang membatasi antara serambi kiri
dengan bilik kiri.
b) Katup berdaun/berkelopak tiga (valvula trikuspidalis), katup yang membatasi antara serambi kanan
dengan bilik kanan.
c) Katup
semilunar aorta (valvula semilunar),
yang membatasi antara bilik kiri dengan aorta.
d) Katup semilunar paru-paru, memisahkan bilik
kanan dengan pembuluh nadi paru-paru.
b. Fungsi ruang jantung:
1) Serambi kanan: ruang yang menanpung darah dari seluruh
tubuh dan mengalirkan darah ke bilik kanan.
2) Serambi
kiri: ruang yang menampung darah dari paru-paru dan mengalirkan darah ke bilik
kiri.
3) Bilik
kanan: ruang jantung yang apabila berkontraksi akan menimbulkan tekanan yang
mendorong atau memompa darah menuju ke sistem peredaran darah paru-paru.
4) Bilik
kiri: ruang jantung yang bila berkontraksi akan menimbulkan tekanan yang
mendorong atau memompa darah menuju ke sistem peredaran darah besar.
2.
Pembuluh
Darah
Pembuluh darah terdiri atas:
a. Arteri
(pembuluh nadi)
Pembuluh nadi (arteri)
adalah semua pembuluh darah yang arahnya meninggalkan jantung (membawa darah
keluar dari jantung). Strukturnya dari
dalam ke luar adalah endothelium, jaringan elastis, jaringan otot polos,
jaringan penghubung.
Arteri
yang utama yaitu,
1) aorta yang membawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh,
2) arteri pulmonalis yang membawa darah kaya karbondioksida
ke paru-paru.
b. Vena
(pembuluh balik)
Adalah
pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung. Strukturnya hampir sama dengan arteri, tetapi tidak
memiliki jaringan alastis. Dinding otot pembuluh balik lebih tipis dibandingkan
nadi, tetapi diameternya lebih lebar, tetapi tidak elastis. Dan memiliki banyak
katup.
Vena yang utama yaitu:
1) Pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru
menuju ke serambi kiri jantung.
2) Vena kava
yang membawa darah kaya karbondioksida menuju ke serambi kanan jantung. Vena
kava terbagi atas dua yaitu vena kava
superior yang membawa darah dari tubuh bagian atas, dan vena kava inferior yang membawa darah
dari tubuh bagian bawah.
c. Kapiler
Merupakan pembuluh darah yang
sangat halus dan langsung berhubungan dengan sel-sel tubuh. Dinding sel hanya
terdiri atas selapis sel. Dalam pembuluh kapiler inilah terjadi pertukaran
oksigen dan karbondioksida.
Pembulu Darah
Perbedaan antara Pembuluh Nadi dan Pembuluh Vena
F. Mekanisme
Kerja Jantung
1.
Cara
Kerja Jantung
Cara
kerja jantung adalah serambi jantung mengembang sehingga darah dari seluruh
tubuh yang kaya CO2 masuk ke serambi kanan. Sementara itu darah dari
pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis)
yang kaya O2 masuk ke serambi kiri. Serambi jantung mengempis dan
bilik mengembang sehingga darah masuk ke bilik. Darah dari serambi kanan masuk
ke bilik kanan. Darah dari serambi kiri masuk ke bilik kiri. Karena adanya
katup berdaun dua dan berdaun tiga maka darah tidak dapat lagi kembali ke
serambi. Bilik jantung mengempis sehingga darah dari bilik kiri yang kaya O2
dipompakan dengan kuat ke seluruh tubuh, sedangkan darah dari bilik kanan
yang kaya CO2 dipompakan ke paru-paru untuk dibersihkan.
2.
Sistol
adalah keadaan jantung yang sedang berkontraksi (mengempis) membuat takanan
ruang jantung menjadi paling tinggi (maksimum).
3.
Diastol
adalah otot jantung menjadi relaksasi (mengendur) membuat tekanan ruang jantung
menjadi paling rendah (minimum).
G. Macam-macam
Sistem Peredaran Darah
1.
Peredaran
darah kecil adalah peredaran darah yang dimulai dari
jantung menuju ke paru-paru, kemudian kembali lagi ke jantung. Lengkapnya
perhatikan skema berikut:
Jantung
(bilik kanan) →
pembuluh nadi paru-paru →
paru-paru → Pembuluh balik paru-paru → jantung (serambi kiri)
2.
Peredaran
darah besar adalah peredaran darah dari bilik kiri
jantung ke seluruh tubuh, kemudian kembali ke serambi kanan jantung. Lengkapnya
perhatikan skema berikut:
Jantung (bilik kiri) →
aorta → pembuluh nadi → pembuluh kapiler (seluruh tubuh) → pembuluh
balik bawah dan pembuluh balik atas → Jantung (serambi kanan).
H. Golongan
Darah
Penggolongan darah manusia sistem ABO didasarkan pada kandungan
aglutinogen dan aglutinin.
- Aglutinogen adalah protein yang terdapat pada membran permukaan sel darah merah yang dapat digumpalkan oleh aglutinin. Ada 2 macam aglutinogen yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B.
- Aglutinin adalah protein di dalam plasma darah yang dapat menggumpalkan aglutinogen. Ada 2 macam alutinin yaitu aglutinin α dan aglutinin β .
Berdasarkan kandungan
aglutinin dan aglutinogennya, darah digolongkan menjadi 4 adalah sebagai berikut:
Golongan
Darah
|
Aglutinogen
|
Aglutinin
|
A
B
AB
O
|
A
B
A
dan B
Tidak
ada
|
β
α
Tidak
ada
α
dan β
|
I. Transfusi
Darah
1.
Dalam transfusi darah,
orang yang memberikan darah disebut donor.
Donor universal adalah golongan darah yang dapat memberikan darahnya ke
golongan darah lain, dalam hal ini adalah golongan darah 0.
Orang yang menerima
darah disebut resipien. Resipien
universal adalah golongan darah yang dapat menerima darah dari golongan
darah manpun, yaitu golongan darah AB.
2. Sel darah yang diberikan
donor kepada resipien merupakan senyawa protein. Bila senyawa protein itu tidak
sesuai dengan golongan darah resipien, maka darah resipien akan menolak darah
donor. Penolakan tersebut ditandai dengan penggumpalan darah (aglutinasi) yang
dapat membahayakan jiwa resipien. Aglutinin a akan menggumpalkan darah yang
mengandung aglutinogen A, dan aglutinin b akan menggumpalkan darah yang mengandung
aglutinogen B.
3. Bila golongan darah A
ditransfusikan kepada seseorang yang bergolongan darah B, maka akan terjadi
penggumpalan. Mengapa demikian? Karena resipien yang bergolongan darah B
memiliki aglutinin a. Aglutinin a merupakan zat anti A (anti aglutinogen A).
Padahal aglutinogen A dimiliki oleh golongan darah A, sehingga aglutinin a
resipien akan menggumpalkan aglutinogen A donor. Transfusi darah dapat dilihat
pada bagan berikut:
Skema transfusi
|
Golongan darah donor
|
||||
A
|
B
|
AB
|
0
|
||
Golongan darah resipin
|
A
|
√
|
X
|
X
|
√
|
B
|
X
|
√
|
X
|
√
|
|
AB
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
0
|
X
|
X
|
X
|
√
|
Keterangan: √
Tidak menggumpal
X Menggumpal
J. Penyakit/Kelainan
pada Sistem Peredaran Darah
Kelainan
dan penyakit pada sistem peredaran darah sering kita jumpai pada seseorang,
yang dapat disebabkan oleh faktor genetis, adanya kerusakan pada sistem
peredaran darah, dan faktor lain yang belum diketahui. Kelainan dan penyakit
itu antara lain
1.
Anemia,
biasa disebut sebagai penyakit kurang darah, istilah ini kurang tepat. Yang
terjadi adalah kandungan hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah rendah atau
kurangnya sel darah merah. Kurangnya Hb dapat disebabkan makanan yang kurang
mengandung zat besi. Berkurangnya sel darah merah bisa terjadi pada penderita
malaria karena Plasmodium memakan sel
darah merah, demikian juga penderita cacing tambang sering mengalami anemia.
Apabila anemia terjadi karena kurang zat besi sehingga Hb rendah, maka harus
mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti hati, daging, dan sayuran
hijau.
2.
Thalasemia,
merupakan penyakit anemia yang diturunkan. Pada penderita, daya ikat sel darah
merahnya terhadap oksigen rendah karena kegagalan pembentukan hemoglobin.
3.
Hemofilia,
merupakan penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi luka.
Kelainan ini disebabkan oleh faktor genetis. Penderita thalasemia berat
(thalasemia mayor) membeutuhkan transfusi darah setiap bulan.
4.
Leukemia,
adalah penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali. Diduga
penyebab leukemia antara lain radiasi energi tinggi, bahan kimia benzena yang
mengenai seseorang dalam jangka waktu lama, dan keadaan genetika seseorang.
Pengobatan harus dilakukan dokter, seperti kemoterapi, terapi radiasi, terapi
IPA Biologi, atau cangkok sumsum tulang.
5.
Hipertensi,
disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi dalam arteri. Hipertensi terjadi bila
nilai ambang tekanan sistolik antara 140 – 200 mmHg atau lebih, dan nilai
ambang tekanan diastolik antara 90 – 110 mmHg atau lebih (tekanan darah normal
120/80 mmHg). Penyebab hipertensi berkaitan dengan umur, kegemukan, dan
keturunan. Keadaan ini tidak bisa disembuhkan tetapi bisa dikontrol dengan pola
hidup sehat dan obat-obatan, dianjurkan untuk tidak merokok, tidak minum
minuman beralkohol, diet rendah garam dan rendah lemak, olahraga secara
teratur, dan istirahat bila lelah atau tegang.
6.
Koronariasis
(aterosklerosis), merupakan penyempitan atau
penyumbatan nadi tajuk (arteri koronaria) pada jantung. Koronariasis disebabkan
oleh terbentuknya gumpalan darah pada dinding dalam arteri koronaria. Gumpalan
ini disebabkan oleh menumpuknya kolesterol di dalam dinding arteri. Pengobatan
koronariasis dilakukan dengan operasi. Ada juga yang disebut arteriosklerosis
yaitu penyempitan arteri karena terjadi pengendapan kapur, menyebabkan dinding
arteri keras dan membesar.
7.
Varises,
merupakan pelebaran pembuluh balik (vena), biasanya terjadi di kaki terutama di
bagian betis. Penyebab varises tidak diketahui secara keseluruhan. Dalam
beberapa kasus, dapat disebabkan oleh pembengkakan pada vena. Varises tidak
perlu diobati. Namun jika parah dapat dilakukan operasi. Penderita, bila harus
berdiri lama sebaiknya menggerak-gerakkan kaki sesering mungkin.
8.
Wasir,
ambeien (hemoroid) ialah membesarnya vena yang terdapat
di sekitar lubang anus. Penyebabnya adalah karena aliran darah di vena tersebut
tidak lancar, misalnya karena terlalu banyak duduk, kurang gerak, atau terlalu
kuat mengejan pada saat buang air.
4 komentar
komentarBisa menjadi rujukan tentang Pembuluh darah
Replyterima kasih, artikel nya sangat membantu buat pembelajaran.. ( 1622500114 )
Replyjangan lupa kunjungi blog kami di https://www.atmaluhur.ac.id
Sangat lengkap, izin copas
Replywww.mrpuji.online
Terima kasi artikelnya
Reply